Membuat sumur resapan kalau di daerah Bandung, dengan
ukuran 2 x 2 x 2 m3 biayanya lumayan juga, sekitar 4,5 juta rupiah
(thn 2010). Pengerjaannya cukup cepat, 2 hari selesai. Biasanya usaha
jasa septik tank yang mempunyai keahlian membuat sumur resapan.
Nah, kalau segitu mahal dan belum tentu ada lahan yang
bisa dibongkar, solusi lain adalah lubang BIOPORI. Alatnya terdiri dari
mata bor (biasanya diameter 10cm), tangkai dan stang putar. Biasanya
lubang Biopori dibuat sedalam 1m. Kalau kita hitung berapa kali
permukaan tanah (yang dapat menyerap air) yang kita peroleh dengan
lubang biopori adalah sbb:
- Tanpa lubang Biopori luas permukaan tanah dengan diameter 10 cm adalah 3 x 5 x 5 (phi dibulatkan =3), yaitu 75 cm2
- Dengan lubang Biopori, luas permukaan tanah :
- Luas silinder dengan tinggi 100 cm diameter 10 cm adalah (keliling) x (tinggi) = 2 x 3 x 5 x 100 = 3000 cm2
- Luas lubang dasar = 75 cm2
- Total luas 3075 cm2
- Jadi dengan lubang Biopori luas permukaan menjadi
41 kali, artinya dapat menyerap 41 kali lebih banyak dibandingkan
permukaan tanah dengan diameter 10 cm.
Seharusnya pada kenyataannya jumlah air yang diserap
lebih banyak lagi karena permukaan seluas itu nantinya akan mempunyai
porositas yang lebih baik karena adanya aktifitas mikro organisme di
dalam tanah karena adanya bahan kompos yang kita masukkan ke dalam
lubang Biopori.
Volume lubang biopori 1 m = luas penampang x tinggi =
75 x 100 cm3 = 7.5 liter (lebih karena ada pembulatan), cukup untuk
sampah dapur 2-3 hari. Namun akan menyusut seiring belangsungnya proses
pengomposan.
BAGAIMANA MEMBUATNYA ?
Pembuatan lubang Biopori cukup mudah dan dapat dicicil.
Pertama kita tentukan letak lubang Biopori. Biasanya dibuat di jalur
aliran air hujan atau tempat yang lebih rendah sehingga banyak air
menggenang. Lubang di sekitar tanaman dapat membantu menyuburkan
tanaman tersebut. Jarak antar lubang tergantung keadaan di lapangan,
tetapi sebaiknya tidak kurang dari 30 cm. Setelah titik lubang
ditentukan, sebelum membuat lubang, siapkan wadah (ember atau plastik
digelar) untuk tempat tanah hasil pengeboran supaya area sekitar tidak
kotor. Kira2 1 lubang perlu wadah sebesar kaleng cat ukuran 1 pail.
Langkah pengeboran sbb :
- Putar alat Biopori searah jarum jam. Jika
bagian atas mata bor sudah tertutup tanah, angkat alat, keluarkan
tanahnya, tampung di wadah. Boleh saja setelah agak dalam baru
diangkat tetapi akan terasa lebih berat. Pengeboran dengan arah
vertikal.
- Pengeboran dilanjutkan sampai kedalaman lubang mencapai 1 m.
- Jika permukaan air tanah kurang dari 1 m,
kedalaman dibuat kurang dari kedalaman permukaan air tanah karena
kompos akan membusuk akibat terendam air terus menerus.
- Jika di tengah-tengah terdapat batu sehingga
pengeboran tidak dapat diteruskan, hentikan pengeboran, namun
lubang tetap dapat dipakai. Jika batu dapat dihancurkan (misal dengan
linggis), pengeboran dapat diteruskan.
- Mulut lubang boleh diperkuat dengan paralon 4
inci atau semen setinggi sekitar 2 cm, namun alami tertutup
rumputpun cukup bagus.
- Cuci dan bersihkan terutama mata bor setelah selesai pakai agar tidak mudah berkarat
Isi lubang Biopori boleh apa saja, tetunya yang
organik, seperti dedaunan, hasil pangkasan rumput dan sampah sisa
dapur. Lubang yang sudah penuh nantinya akan berkurang/menyusut lagi
karena proses pengomposan.
Lubang resapan Biopori ini juga dapat dibuat di
sepanjang selokan. Jika bagian dasar sudah disemen dapat dilubangi
sebesar lubang biopori.
Contoh aplikasi lubang Biopori. Lubang tertutup rumput secara alami
BERAPA JUMLAH LUBANG YANG DIBUAT ?
Idealnya kita mengetahui curah hujan maksimum, daya serap air dan luas
bidang. Tetapi untuk kebutuhan rumah tangga tidak harus mengacu pada
rumus tersebut yang parameternya pun tidak mudah di dapat walaupun
mestinya tersedia di BKMG. Sudah mulai membuat satu lubang saja sudah
merupakan awal yang sangat baik. Sederhananya, jika bujan lebat masih
banyak air menggenang di halaman dan terbuang ke selokan/jalanan,
artinya lubang biopori masih kurang. Kerjakan santai saja, dicicil
tidak perlu sekaligus
KAPAN KOMPOS DIAMBIL ?
Proses pengomposan terjadi karena aktifitas
mikroorganisme di dalam tanah. Aktifitas mikro organisme ini pula yang
menarik organisme lain seperti cacing dan memperbaiki porositas tanah
(gembur) dengan membentuk bio-pori. Kaerna itu pengambilan kompos
sebaiknya dilakukan satu tahun sekali, biasanya pada musim kemarau.
Cara pengambilannya sama dengan cara membuat lubang.
Selamat untuk yang sudah mencoba, mengingat manfaat
lubang biopori bukan hanya untuk kita pribadi, tetapi untuk masyarakat
dan merupakan tanggung jawab kita untuk merawat alam ciptaanNya.