Selama
ini kita mendengar saran untuk minum beberapa jenis minuman dengan
sedotan. Misalnya, minuman yang mengandung gula. Menggunakan sedotan
bisa mencegah gigi berlubang dan pembusukan gigi, karena sedotan
memungkinkan minuman yang mengandung gula digelontor langsung ke dalam
kerongkongan.
Namun di sisi lain, selalu menggunakan sedotan untuk minum juga memberikan pengaruh kurang baik. Ingin tahu alasannya?
Gigi tetap rusak karena salah cara memakainya
Memang,
sedotan bisa mengantar minuman langsung masuk ke dalam kerongkongan,
tetapi itu bila Anda memasukkan sedotan ke bagian belakang mulut Anda.
Menurut
Mark Burhenne, DDS, cosmetic dentist yang juga pendiri
AsktheDentist.com, meskipun minum lewat sedotan, kita tetap bisa
merasakan minuman itu menyentuh gigi. Hal ini disebabkan kebanyakan
orang menyelipkan ujung sedotan di antara bibir dan di depan gigi,
sehingga efek minuman manis yang merusak gigi masih bisa terasa.
"Orang
yang menahan sedotan di antara gigi, bagian belakang giginya masih
terpapar. Ingat, lidah itu terus bersentuhan dengan gigi, jadi jika ada
soda atau kopi menyentuh lidah, artinya juga mengenai gigi. Ketika Anda
mencicipi minuman, gigi pasti sudah terpapar," katanya.
Satu-satunya
cara untuk melindungi gigi adalah dengan menaruh ujung sedotan di bagian
belakang mulut, di balik gigi dan lidah, sehingga cairan akan berpindah
dari gelas langsung ke belakang kerongkongan tanpa menyentuh gigi.
Kira-kira, sama lah dengan menenggak minuman, dan bukan menyedot-nyedot
jus atau kopi untuk menikmatinya perlahan-lahan.
Usai minum jus, teh,
kopi, atau soda, Dr Burhenne menyarankan untuk berkumur dengan air
putih dan menggosok gigi. Selain menetralisasi kandungan asam, cara ini
juga akan meminimalkan noda minuman tertinggal pada gigi.
Sudut mulut jadi keriput
Lesley
M. M. Blume, penulis buku Let's Bring Back: An Encyclopedia of
Forgotten-Yet-Delightful, Chic, Useful, Curious, and Otherwise
Commendable Things from Times Gone By, mengatakan bahwa mulut kita akan
mengerucut ketika minum menggunakan sedotan. Bayangkan bila Anda selama
bertahun-tahun menggunakan sedotan untuk minum, sudut mulut akan lebih
cepat keriput. Wajah juga akan terlihat lebih tirus, namun tidak sedap
dipandang. Kondisi yang sama juga akan dialami perempuan yang punya
kebiasaan merokok.
"Kerutan yang Anda lakukan untuk menyedot
minuman dengan sedotan menyamai apa yang dilakukan perokok ketika mereka
menghisap rokoknya, yang akan menimbulkan kerutan-kerutan yang tak enak
dilihat di sekitar bibir atas," ujar Dr Burhenne, mengiyakan pendapat
Blume.
Bikin kembung
Siapa yang menyangka, minum pakai
sedotan ternyata bisa menimbulkan masalah pencernaan karena perut Anda
menyimpan terlalu banyak udara. Tak perlu membayangkan bahwa Anda baru
saja membuka mulut lebar-lebar sehingga begitu banyak udara yang
terhirup ke dalam tubuh. Sadar atau tidak, Anda sebenarnya menelan
banyak udara ketika Anda makan atau minum. Menurut Diana Rodriquez,
penulis artikel-artikel kesehatan di situsHealth Day, 50 persen dari gas
yang ada di dalam tubuh disebabkan karena Anda menelan terlalu banyak
udara melalui makanan. Ketika Anda menyeruput cairan melalui sedotan,
Anda juga menghirup udara. Inilah yang menyebabkan lama-kelamaan Anda
akan mengalami kembung.
Nah, tentu saja, tidak berarti Anda sekarang
tak boleh memakai sedotan sama sekali. Jadikan informasi ini sebagai
sesuatu untuk dipikirkan. Selama Anda tidak secara rutin menggunakan
sedotan, tentu tak jadi masalah.
Sumber :
PULSK